Review Single ke-3 Aqours: Happy Party Train



Well, pada akhirnya grup Aqours merilis single ketiganya. Kanan Matsuura (CV: Suwa Nanaka) terpilih menjadi Center single ini melalui vote dari kalangan fans yang tentu membuat persaingan Center diantara member Aqours menjadi semakin bervariasi sekarang. Menarik, jumlah keping single ketiga ini juga telah terjual sebanyak 55.000 keping sejak minggu pertama dan membuat ‘Happy Party Train’ menjadi single terlaris Aqours sampai saat ini.

Apa yang baru dari single ini?
  • New Center
  • New Location
  • New Market
  • Dsb, dst..

Sebelumnya, ijinkan saya mengatakan bahwa tujuan artikel ini dibuat bukan sebagai ajang flamming. Karena itulah saya sebisa mungkin memilih waktu untuk merilis artikel ini ketika single ini sudah gak hype lagi.



  1. Yes, Party Time! 

Ya, Itulah hal pertama yang terlintas dalam pikiranku setelah nama judul single ini diumumkan. If you still don’t get it, ‘Yes, Party Time!’ adalah judul single THE iDOLM@STER Cinderella Girls.

Anggap saja ini sebuah cocoklogi, namun bukankah YPT vs HPT?, kata ‘PARTY’ di bagian tengah judul single ini terlalu mencolok, kan?

Anggap saja itu cuma sekedar kebetulan. Tentu, Single ‘Yes, Party Time’ dari IM@S Cinderella Girls yang terlebih dahulu rilis, bahkan pertama kali dirilis dalam format game THE iDOLM@STER Cinderella Girls: Viewing Revolution pada bulan Oktober 2016.  

Nah, bandingkan dengan pengumuman judul single Aqours ketiga pada bulan Desember 2016 yang merupakan pengumuman susulan setelah Kanan Matsuura ditetapkan menjadi center single ini melalui polling fans dari bulan September – Oktober 2016. Get it?

Atau perlukah ditambahkan bahwa preview PV single Happy Party Train baru dikeluarkan pada bulan Maret 2017 oleh Lantis? Sementara single Yes, Party Time sudah dirilis pada bulan Januari 2107.

Sengaja atau tidak sengaja yang jelas itu adalah keputusan mutlak kepada Aki Hata sebagai penulis lirik lagunya.


Err? Ndak perlu keluarin kata makian dulu.
Toh, Maki gak ikutan salah kok kali ini.
Silahkan ngopi dulu saja. Kalau sudah Relax silahkan lanjut bacanya...

Sudah Relax?

Baiklah... kalau begitu lanjut ke kesan berikutnya.


2. Snow Halation 2?


Ya, secara garis besar aku menangkap bahwa Love Live! Sunshine!! (dan seluruh staff yang terlibat dalam proyek single ini) menginginkan supaya lagu Aqours yang terbaru bisa memberikan perasaan calmly dan melankolis kepada para penggemarnya.

Karena itulah terciptalah main single yang slow beat seperti ini.

Namun apalagi? Pada dasarnya ini sama sekali bukan hal yang baru bahkan apabila kita membandingkannya dengan single µ’s. *uhuk*

Satu tahun yang lalu ketika aku mereview single kedua Aqours ada sebuah poin dimana aku menyinggung tentang ‘kemiripan’ konsep PV single Aqours dan µ’s. Selengkapnya bisa kalian baca sendiri di blog ini. Oleh karena itu aku ‘cukup’ terkejut ketika sampai pada kesimpulan bahwa Aqours mencoba melahirkan kembali hype yang serupa dengan single ‘Snow Halation’.

Aku pikir memang cukup kontroversial dan dapat diperdebatkan untuk poin ini.

Sederhananya, mengapa aku mengangkat topik ini karena Snow Halation merupakan satu-satunya lagu single utama µ’s (tidak termasuk insert anime song+theme song+movie song+original anime song+SIF song+couple song) yang berirama slow beat dan ini adalah pembanding yang seimbang untuk single Aqours yang terbaru. Karena itulah poin kesamaan µ’s dan Aqours kali ini lebih kepada nilai sound mereka bukan nilai visual lagi.

Mengapa aku mengatakan single ‘HAPPY PARTY TRAIN’ dibawah pengaransir EFFY membawakan tema semacam ‘Snow Halation’?

Indikasi utamanya adalah lagu slow beat dan ‘gimmick khas’ dentingan bell di bagian awal dan akhir lagu ini. Mungkin terlalu berlebihan menyebut lagu ‘HAPPY PARTY TRAIN’ sebagai lagu Snow Halation KW2 namun patut diduga bahwa Aqours masih mencoba menciptakan lagu Snow Halation milik mereka sendiri. Bila hal ini benar maka aku tidak terlalu heran, lagipula lagu Snow Halation adalah lagu anisong yang telah didapuk sebagai lagu no. 1 untuk Top 100 Anime Song di Jepang pada tahun ini.

Saya tidak akan men-judge apakah lagu ini gagal atau berhasil untuk bisa disetarakan dengan Snow Halation. Hanya saja, untuk menciptakan ‘Hype’ lagu sekelas Snow Halation itu tidaklah mudah. Akui saja, bukankah lagu Snow Halation sudah dianggap sebagai lagu hymn oleh sebagian kalangan lovelivers hingga saat ini?


3.       Azalea Vibe


Anggap saja bahwa dua pemaparan diatas tadi cuma sebuah kebetulan bahwa kali ini Aqours memang sengaja membawakan lagu bertema slow beat namun warna sound ini ternyata tidak hanya berlaku untuk main song bahkan untuk couple song juga!

Mari melihat ke belakang dan mempelajari bagaimana pengaruh seorang Center dengan Single lagu yang mereka dibawakan.

Okelah, kita bisa mengesampingkan single ke-1 “Kimi no Kokoro” yang dibawakan oleh Chika Takami sebagai main leader yang masih terasa µ’s (dan Honoka) banget.

Lantas bagaimana dengan single ke-2 'Koi ni Naritai Aqouarium, yang juga pemilihan Center melalui voting dari para fans, yang dibawakan oleh You Watanabe? Sound a lot fun and fun, right?! Kalau dipikirkan lagi bukankah lagu itu terasa CYaRon banget?!

Mungkinkah main single Aqours yang dibawakan oleh member juga terpengaruhi oleh mood sound dari sub-unit mereka berasal?

Sehingga, Mungkinkah single Aqours yang ketiga (secara keseluruhan) yang digawangi Kanan Matsuura ini memang sengaja mengangkat tema lagu retro yang juga menjadi ciri khas A Z A L E A dengan segala aesthetique mereka?

Saya setuju dengan pendapat bahwa Happy Party Train merupakan lagu yang bertemakan ‘lagu pembuka’ karena apabila kita membicarakan estetika lagu maka lagu b-side ‘Sky Journey’ lebih tepat menjadi hidangan utamanya dan tidak terlalu berlebihan mengatakan ‘Shoujo Ijou no Koi ga Shitai’ sebagai 'lagu penutup', meski tidak terlalu spesial juga untuk didengarkan.

Yah, parahnya adalah saya sudah memprediksi kalo salah satu dari member AZALEA yang akan menjadi center lagu ini.


4.       Not Center Like


Ini berkaitan dengan tulisan sebelumnya bahwa lagu Happy Party Train merupakan tema ‘lagu pembuka’ dalam arti kata lain menurutku lagu ini tidak terlalu bagus menjadi main dish single ini. Kejadian ini juga mengingatkanku kepada sebuah cerita sejarah di dunia per-idol-an.

Ada yang pernah mengenal Uchida Mayumi?
Mungkin ada yang tahu juga, sih. Atau lebih tepatnya cuma Wota AKB48 saja yang mengetahuinya. Gadis ini adalah salah satu anggota AKB48 yang sudah graduated pada tahun 2015.

Tapi kalau Chance no Junban?

Yah mungkin juga ada yang tahu dan tidak.

Itu adalah nama single yang Uchida Mayumi jabat sebagai seorang Center berkat kemenangannya di acara Janken (suit kertas-gunting-batu) AKB48 yang pertama dan merupakan salah satu lagu AKB48 yang fenomenal di dalam sejarahnya karena Akimoto Yasushi secara khusus menciptakan lirik ini setelah melihat kesusahan kompetisi ini yang membutuhkan faktor lucky yang tinggi alias pemenangnya sangat unpredictable, bahkan beberapa anggota Kami-7 harus tersingkir dalam event ini. Yah, meskipun setelah tahun itu rumornya, acara ini menjadi program settingan AKB demi kepentingan pribadi mereka dengan meloloskan member tertentu.

Apa kaitannya?
Kejadian ini menjadi penting karena single AKB48 ini ternyata ‘tidak terlalu laku’ dan ‘hanya’ terjual setengah juta keping saja dibandingkan single AKB48 sebelumnya [Beginner] dan sesudahnya [Sakura no Ki ni Narou] yang berhasil menjual satu juta keping. Faktor utamanya adalah new face mereka yang tidak terlalu menjual sehingga membuat pendapatan single ke-19 ini menjadi rendah. (dengan catatan, single ini tetap masuk chart Oricon no 1 dan telah menerima sertifikasi platina dari RIAJ)

Melalui kisah ini kita bisa belajar bahwa “Meskipun semua orang bisa berkesempatan menjadi Center, namun tidak semua orang bisa layak menjadi Center.”

Begitu juga dengan Kanan Matsuura.

Ah, aku tidak sedang mengatakan Kanan Matsuura itu jelek! Ataupun Suwa Nanaka itu jelek! No.. No No!

Namun citra seorang Center berkaitan erat dengan single yang dia bawakan.

Disini, aku gagal melihat aura center Kanan Matsuura itu. Bahkan dengan banyaknya screen time Kanan di dalam PV ini, kesan saya cuma “Umm, ohh... gitu doang?”

Nggak bener-bener spesial! Ini seperti peran Kanan / Suwawa di single ini dapat digantikan oleh siapa saja ketika perform Live nanti. Ya, tentu saja para wota garis keras bakalan protes besar kalau itu terjadi namun sungguh gak ada pengaruhnya.

Ini berbeda dengan Snow Halation sebagai contoh, yang erat kaitannya dengan image Honoka (dengan trisula center bersama Nozomi dan Umi). Aku tidak bisa membayangkan lagu ini dapat dinyanyikan tanpa center utama ini. Bahkan, aku sama sekali tidak terlalu keberatan apabila Eli sering absen namun bayangkan jika itu terjadi kepada Honoka? bahkan mungkin aku bisa bilang bahwa lagu itu bukanlah lagu Snow Halation yang sejati. Itulah yang aku maksud tentang peran Center di dalam sebuah lagu.

Atau, membandingkannya kepada yang satu level dengan Kanan Matsuura yaitu Nozomi Toujo.

Aku tidak akan bisa membayangkan lagu 'Dancing Stars on Me' tanpa kehadiran Kussun/Nozomi sebagai Centernya. Bahkan jika itu digantikan oleh Rin Hoshizora.

Sedikit membahas tentang peran Center. Ini membuatku sadar mengapa Aki-P (bukan Aki Hata) beberapa kali menuliskan lagu tentang peran seorang Center dengan makna yang sangat berat. (well, karena ini sudah OOT jadi kita akhiri saja pembahasan ini sampai di poin ini)

Anyway, bila membandingkan dengan AKB48 mungkin peran Kanan Matsuura dapat disamakan dengan Yuki Kashiwagi.


5.       EFFY

para FE pasti ketar-ketir setelah lihat pemandangan ini. :3

Berikut ini adalah komplain secara personal. Sejujurnya, saya sudah bosen dengar lagu aransemen orang ini yang ‘khas’ instrumen lagunya yah gitu-gitu doang. Saya gak bilang kalau lagunya jelek. Contohnya lagu ‘Bokutachi wa Hitotsu no Hikari’ yang sangat-sangat fenomenal. Tapi yah gitu doang! Lagu Aqours seperti Aozora Jumping Heart dan Mirai Ticket juga gampang dikenali kalau itu adalah ciptaannya.

Yah, saya memang mau menuntut apa? Toh, Sebagai seorang aransemen yang dominan dengan permainan keyboard yah sudah tentu lagu-lagunya akan lebih kental dengan sound piano. Maka dari itu untuk kasus ini saya sepenuhnya menyalahkan diri saya sendiri yang gak bisa menikmati lagu orang ini. hanya saja, ciri khas ini terlalu monoton gak cuma di lagu Love Live! bahkan lagu Idolm@ster juga sama.


6.       Fresh Seasion


Baiklah, sudah cukup dengan komplainnya. Sisa dari artikel ini akan digunakan untuk memuji single ini (mungkin?)

Berbeda dengan Snow Halation yang lebih kepada musim salju. PV di dalam HAPPY PARTY TRAIN lebih cenderung merujuk kepada semua musim.

Warna dedaunan yang kuning-oranye cenderung kepada musim gugur, kemudian berubah ke musim dingin (putih-dingin), lalu musim semi (hijau dedaunan). Hal yang terlalu kebetulan disini adalah warna ini juga merujuk kepada warna background dari member TOP 3 Center HPT: Kanan (Green), Hanamaru (Yellow), Yoshiko (White Dark (anggap saja begitu)


7.       Pilgrimage



Love Live! terbukti berhasil memicu rasa ingin tahu para fans untuk melakukan ziarah ke tempat-tempat yang terbukti ada di kehidupan nyata. Termasuk lewat PV yang bertemakan kereta ini. secara berurutan lokasi nyata yang disorot dalam PV ini adalah daerah Mishima, Numazu dan Izunokuni, Shizuoka Prefecture; dan Kusu, Ōita Prefecture.

Untuk lokasi dance PV sendiri bertempatan di Bunngomori Rail Yard, Kusu, Ōita Prefecture. Saya gak bisa cerita banyak tentang tempat ini karena belum pernah kesini namun satu hal yang pasti bahwa lokasi yang berupa bangunan puing-puing ini sudah dijadikan museum kereta api di Jepang. Tempat ini boleh di datangi secara free namun lokasinya tidak terlalu aman untuk dikunjungi (hanya terdiri dari sisa puing-puing bangunan).


Rail Yard adalah tempat pemberhentian gerbong kereta untuk diperbaiki, dll. Secara spesifik bila memperhatikan PV dapat terlihat ada 9 gerbong (aslinya ada 12). Tentu hal ini sengaja disesuaikan dengan jumlah member Aqours dan bukan jumlah gerbong yang sebenarnya.


8.       Train


Seakan mematahkan anggapan populer bahwa Aqours hanya terfokus pada kota Numazu, pantai, laut, dan segala hal yang berkaitan dengan air. Konsep kereta ini menjadi lahan baru bagi Aqours untuk mengembangkan sayap bisnis mereka. Termasuk promosi terbaru mereka bersama para fans.

Detail rute perjalanan dan lokasi di PV ini dapat disimak dalam blog salah seorang peziarah yang pernah mengujunginya: part 1 dan part 2

9.       Story


Karena saya tidak terlalu menikmati PV ini jadi saya tidak terlalu membahas ini. Sisi lain, karena saya kapok menghubungkan PV dengan main story mereka atau secara ringkas, cerita PV selalu berkaitan dengan side-story atau spin-off. Jadi tidak perlu dipikirkan terlalu dalam ataupun terlalu menghubung-hubungkannya dengan cerita animenya karena bukan cerita canon. Cukup nikmati saja sosok Kanan dalam fetish kalian masing-masing.

Kalau boleh ngomong, kontradiksi di PV ini adalah pencarian makna ‘Happy’ yang seharusnya ceria terbalut dalam suasana galau Kanan di sepanjang PV.

Lalu kehadiran ‘jailbait’ yang ter-la-lu. . .  Well, kalau konteks ini bisa disamakan dengan OVA Love Live! School Idol Project dan lagu MUSIC S.T.A.R.T!! maka sosok anak kecil itu memiliki makna gambaran jati diri / keinginan polos – murni dari sang gadis. Dalam artian sosok Kanan yang memegang tangan Kanan kecil itu menandakan bahwa dia pada akhirnya menerima jati dirinya sepenuhnya.

Lagi, saya nggak terlalu suka loli (masih lebih menarik mbak-mbak  penjaga kasir mini market) jadi silahkan artikan cerita ini sendiri dengan pemahaman masing-masing.


Terakhir


Secara garis besar single ketiga ini gak terlalu bad, it’s still good single, good song! Masalahnya, saya sudah terbiasa menikmati single Aqours yang great selama ini!

Dan... (sigh!) Sayang sekali Kanan tidak memanfaatkan ‘Asset’-nya. (*menghela nafas panjang*).

Artikel yang berkaitan dengan Happy Party Train lainnya dapat dibaca disini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film: A Silent Voice (Koe no Katachi - 聲の形)

Gereja Musik Praise and Worship Team di Dunia

This is Living - Hillsong Young & Free (Terjemahan Indonesia)