Hai, udah lama aku gak nulis blog lagi. Bukan karena apa-apa sih. Tapi jujur memang tidak ada ide. Hingga suatu kali aku sedang menonton film seperti Kungfu Panda 2, Castaway On The Heaven dan ada banyak sekali pelajaran yang dapat aku ambil dari film itu, tapi bingung bagaimana menulisnya. Semoga tulisan pertamaku tentang film ini dapat membuka jalan ke tulisan yang lainnya.
Sebagai Penikmat Film sejarah. Baru-baru ini Aku sangat di kecewakan sekali dengan sinetron terbaru di indosiar yaitu Tutur Tinular Versi 2011.sebelum aku bahas lebih jauh tentang kekecewaanku. Akan lebih baik jika aku bahas mengenai Tutur Tinular terlebih dahulu:
Tutur Tinular adalah salah satu film laga Indonesia yang ikut sukses mengikuti jejak pendahulunya, saur sepuh.Tutur Tinular berkisah tentang seorang pemuda Kurawan bernama Arya Kamandanu putra dari mpu Hanggareksa yang mempunyai kisah cinta penuh cerita dan intrik yang beberapa kali mengalami kekecewaan justru karena ulah kakak kandungnya sendiri Arya Dwi Pangga.
Banyak sekali wanita yang tergoda oleh buaian puisi yang dibuat Arya Dwipangga, termasuk orang-orang yang disayangi oleh Kamandanu. Sehingga inilah merupakan awal dari permusuhan kakak beradik ini. selengkapnya dapat dibaca disini
Dan sampai sekarang film-film itu tetap mendapat hati di para pecinta film dan mendapat apresiasi lebih dari para seniman film bukan karena efek yang canggih, atau kelebihan tata suara. Tapi karena setiap penokohan dapat membawa setiap penikmat film mengikuti alur sebuah cerita dengan epik.
Permasalahan
Entah karena ingin menampilkan versi yang lebih segar dan besar atau sekedar mendompleng nama besar. nyatanya, film ini tidak mendapat apresiasi luar biasa dari pencinta awal kisah Tutur Tinular. mungkin anggapan Nama Besar pasti akan sukses adalah dasar terbentuknya flm ini, tetapi mereka tidak menyadari ada suatu beban moril yang harus mereka pikul untuk menyukseskan film ini. alasan utama film Tutur Tinular lebih memiliki kelas tersendiri adalah karena didalam film ini tersisipkan sejarah dengan akurasi yang memadai untuk menjadi sebuah sastra yang berkelas. Bisa dikatakan tiga episode awal TT2011 sudah menggambarkan bagaimana cerita ini akan dibawa selanjutnya. Untuk masalah apakah film ini Baik atau Jelek mungkin kalian sendiri yang bisa menilai film ini. Disini aku lebih condong menuliskan “Mengapa Tutur Tinular 2011 Begitu Jelek”
Ada Beberapa Faktor yang membelakangi Sinema ini Dikatakan Gagal.
1. Adanya Ekpektasi Tinggi dari para penikmat Film Kolosal Indonesia dan para Fans Tutur Tinular.
Kita tidak bisa menutupi sebelum sinema ini ada, para penikmat film ingin mencari suasana baru dan kebetulan Indosiar memberikan sajian baru berupa tayangan TT2011. Sebagai Catatan, Di Jejaring Sosial Facebook saja Tutur Tinular sudah mendapat fans sebanyak 4.913 orang. Artinya secara kasar sebenarnya Indosiar sudah mendapatkan penonton sebanyak 10.000 apabila mengingat sebagian besar penikmat film ini juga adalah orang-orang tua yang tidak memiliki akun facebook. Apalagi Film ini di gadang-gadang sebagai film dengan biaya produksi termahal (18 Miliyar) untuk ukuran sebuah sinetron. Tetap jauh dari kenyataannya film ini jauh dari kesan mahal bahkan lebih terlihat kurang bagian di sana-sini
. 2. Kesalahan Alur Latar Belakang Sejarah.
Kita Harus SADAR Tutur Tinular memakai latar belakang budaya Kerajaan Singasari akhir dan Majapahit awal yang jelas juga berasal Adat Jawa Timur. Dulunya sih aku berharap film ini akan melakukan lokasi shooting di majapahit, mojokerto. Sehingga akan mendapatkan lokasi yang lebih mendeskripsikan cerita ini. Akan tetapi bahkan hingga episode dua di berikan kesan ini tak kunjung timbul.
Untuk masalah Budaya. Aku menemukan ada kesalahan Kostum disini. Seperti Kostum bangsawan memakai Baju seperti kerajaan mataram (atau India?). Sekarang coba aku tanya kostum yang dipakai TT2011 sekarang lebih condong ke arah mana? Jelas Jawa Tengah/ Yogyakarta. Karena pakaian adat jawa timur tidak seperti itu. (apakah aku salah?). di sisi lain ada kejanggalan mengenai properti yang digunakan. Seperti budaya keramik. Apakah jaman singasari ada budaya keramik, mungkin ya, mengingat Keramik adalah budaya Cina, dan orang Cina juga gemar berdagang di Nusantara.apakah alasanku bisa diterima?
Bandingkan untuk Tokoh Prabu Kertanegara:
mana yang lebih mendekati?
more photo: disini
salah satu contoh cuplikan setting Tutur Tinular versi 1997 yg mendekati sebenarnya: disini
3. Kesalahan Penokohan
Bandingkan untuk Tokoh Prabu Kertanegara:
Versi 2011 |
Versi Arca |
Versi 1997 |
more photo: disini
salah satu contoh cuplikan setting Tutur Tinular versi 1997 yg mendekati sebenarnya: disini
3. Kesalahan Penokohan
Memang untuk masalah ganteng ataupun tidak itu relatif, tetapi masalah Karakter Tokoh itu seharusnya Mutlak dan seharusnya bukanlah masalah yang sulit apalagi untuk seorang aktor. Tetapi sampai saat ini belum ada penghayatan yang mendalam untuk setiap karakter pemeran TT2011. Yang perempuan kelakuannya sangat Lebay, tidak ada kesan perempuan jawa pada umumnya. (mungkin harus belajar hidup di desa dulu, baru bisa ngerti kelakuan perempuan jawa.. hahaha) untuk yang cowok belum ada masalah, tetapi mungkin mereka harus bisa membedakan kesan angkuh dan sombong, kesan lemah lembut dan kesatria. (aku harap tidak ada banci disini)
Yang terakhir mengenai Muka, Belum ada ekspresi yang benar2 mewakili karakter tokoh di sinema ini. Aku benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana nantinya muka mei shin. Seperti apa nanti orangnya, mungkin akan lebih indo-cina lagi atau benar2 cina?? (jangan-jangan mungkin ayu ting-ting yang main.. hahaha...)
Oh, yah banyak saran agar suaranya di dubbing saja. Sebetulnya aku paling tidak suka ama sinetron yang di dubbing (lebih mengingatkanku dengan film indosiar yg pagi hari itu.. ><). Tetapi untuk yang satu ini aku sangat setuju sekali.
Selain Itu juga ada masalah tentang tata kamera, yang sangat sinetron sekali. Lalu masalah tata suara, yang sangat tidak mendukung suasana. Dan masalah lokasi, karena belum membangun gambaran cerita dengan jelas. Tetapi untuk ini aku tidak terlalu mempermasalahkan, hanya memang lebih baik jika masalah seperti itu dapat segera di atasi.
4.Dan yang paling penting, Keadaan TT2011 sekarang sudah menciptakan polemik baru yaitu BUTA SEJARAH.
Seperti yang di duga sebelumnya TT2011 menciptakan pro dan kontra. Untuk yang kontra seperti yang sudah aku jelaskan yang di awal. Alasan-Alasan sederhana untuk kaum yg Pro:
- a. Tutur Tinular 2011 Lebih Modern daripada yang dulu
- b. Sinema ini bukanlah REMAKE Tutur Tinular yang telah ada sebelumnya. Tetapi Cuma Numpang Nama aja.
- c. Aktornya Ganteng! (dan ceweknya LEBAY gak ketulungan)
- d. Hargain Donk, Orang udah bikin film Susah-susah n capek-capek (18 Miliyar Bok!! Tapi Tata Kostum dan Lokasi sangat mengecewakan)
- e. Lumayan ada Alternative Cerita Sinema yang berbeda daripada yang sudah ada di saat ini. Lebih Fresh! (anggep aja Opera Van Javanya Indosiar.. hahaha)
- f. Tentang Kostum: Ya iyalah inikan 2011 jadi warnanya harus mengikuti jaman 2011 donk (warna warni), kalo ikut (kostum) yang dulu itu namanya MBULAK. (mungkin kalian bisa nilai sendiri, yang Bodoh itu siapa yah?)
Untuk penggemar Tutur Tinular Versi 2011 yang ada di televisi sekarang silahkan bergabung di: TUTUR TINULAR Versi 2011
Sekali lagi, penilaian ada di pihak anda. anda memilih, anda menentukan.
© 2011 by T[RULE] OF LIFE. All visual media © by TUTUR TINULAR - MAHKOTA MAYANGKARA - SATRIA KEKASIH DEWA All Rights Not Yet Reserved. ^^
Komentar