SUCK SEED: (BUKAN) Perjalanan menuju Sukses

"Mungkin kita dilahirkan untuk kalah tetapi kita tidak dilahirkan untuk menyerah"



Kesan Pertama dan seterusnya setelah menonton film ini adalah Sangat sulit untuk tidak jatuh cinta dengan Film ini. Setidaknya itu adalah pendapat seorang blogger yang di gunakan untuk mereview film ini. (amiratthemovies) Dan hal itu juga yang sekarang terjadi pada aku. Setidaknya sampai sekarang ini sudah 20 kali aku menonton ulang film ini (dan masih belum bosan juga, help me???).


Para aktor dan artis yang melakoni film ini melakukan akting dengan sangat baik! Di dalam film ini mereka berhasil membentuk karakter tiap-tiap lakon. Sehingga walaupun film ini lebih terlihat Comic/Lebay tetapi memberikan kesan tersendiri dikarenakan hal itu sendiri. Serta dengan cerita yang sangat ringan dan mudah di ikuti oleh semua umur serta sinematografi film yang sangat komikal dan jenaka, film ini layak untuk menerima apresiasi setinggi-tingginya, karena bagiku film ini sangat menginspirasi dan berhasil membangkitkan ingatan-ingatanku pas SMA.

Untuk cerita, reviewku juga tidak jauh beda sperti yang kalian juga bisa baca di blog lainnya yang membahas tentang film ini, baik Review maupun Sinopsis.


Review:
Ceritanya mengenai kisah seorang pemuda yang bernama Ped yang sejak kecil udah jatuh cinta ama Ern, tapi gak pernah berani buat mengungkapin hal itu, sampai akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali sewaktu SMA, dan disana berkat inisiatif Kong yang akhirnya juga diketahui Ped menyukai Ern mereka membentuk Band bersama Ex untuk menarik perhatian Ern. Tetapi tujuan pembuatan band itu berubah ketika Kong di tolak Ern, dan dari sanalah petualangan band mereka yang bernama Suck Seed dimulai, mereka bukan lagi mengejar Ern tetapi mereka fokus untuk mengejar Popularitas (Thx To Bodyslam band.. hahaha...).

Singkat kata mereka berhasil memasuki Kontes Kejuaraan Band tingkat SMA, tetapi konflik terjadi ketika akhirnya Kong mengetahui Ped udah pacaran dengan Ern tanpa memberi tahu dia, dan mengacaukan pertunjukkan mereka. Pertunjukkan berakhir, Band terpaksa bubar karena keegoisan Kong, dan hubungan Ern dan Ped terpaksa bubar juga karena tidak enak dengan Kong. Epilog dimulai ketika beberapa tahun telah berlalu dan  di adakannya reuni sekolah yang mempertemukan mereka bersama kembali. Ern yang terlanjur sukses dengan Arena Band ternyata masih memiliki rasa yang sama dengan Ped (walaupun tidak jelas juga mereka akhirnya balikan atau hanya sebagai teman saja), dan Ped akhirnya berinisiatif untuk baikkan dengan Kong dan dari titik itulah Suck Seed Band yang sudah lama tertidur akhirnya kembali bangkit dengan cara yang mengharukan.

Critic:
Kekurangan film ini menurutku juga hampir sama dengan yang di review-kan beberapa orang yaitu alur cerita yang terlalu panjang dan timing film yang juga sama-sama panjangnya sehingga terasa membosankan. Terlalu banyak adegan-adegan tidak penting yang seandainya dikurangi pun tidak akan mengurangi inti cerita itu (masalahnya komedi kan kalo dipotong gak seru juga kan?? :D). Dan yang paling buat penasaran yah itu, apakah Ern dan Ped akhirnya balikan atau tidak? Karena kalau melihat ending seperti ini, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi, satu adalah akan ada sekuel filmnya, mengingat film ini pertama kali terdiri dari film pendek yang berkisah tentang sebuah band yang mencoba sukses dan menaruhnya di youtube dan akhirnya band itu dikontrak oleh salah satu label dan menjadi besar.. tapi ini hanya asumsi saja sih, dan yang kedua adalah penonton memang dibiarkan berimajinasi ria oleh sudut pandang ini.

UPDATE: Film Suck Seed memang tidak akan dibuatkan sekuel.. SO SADDD!!!!! :(


MINYEONCHAN SENT: IS THERE ANY PLAN TO HAVE AN SUCKSEED MOVIE SEQUEL? COZ I'M INSANELY HOOKED IN THAI MOVIES ESPECIALLY THIS ONE. :)
The director of the movie said that Suckseed had no sequel because its ending was complete in itself. And i quite agree with him. (;
i just want to see Suckseed casts play together again! I miss seeing them joke with each other to death. XD
Source: sosuckseed 

I Love Ern but not Nattasha..
Entah kenapa, alasan utama aku untuk mengulang-ulang nonton fim ini adalah hanya karna aku ingin melihat sosok Ern. Bagiku dia sudah berhasil merebut hatiku.. (ceileh..). ndak tau kenapa setelah lihat ern, aku jadi semakin suka ama cewek yang pegang gitar. Setelah YUI, Prisa, lalu ERN!!! Hahaha....


Ern, walaupun di dunia nyata dia bernama Nattasha Nauljam yang katanya dia emang jago gitar dan bapaknya emang garang abizzz karena sama-sama pemain band di Thailand sono, toh secara pribadi sampai sekarang ini aku lebih suka ama sosok Ern Morisson (setidaknya itu yang tertulis di YM Idnya di Suck Seed). Bagiku Ern tuh pribadi cewek yang unik, walaupun jika dikatakan cantik, ya gak cantik-cantik juga (apalagi kalo dibandingkan dengan Som J ).. selain tentunya permainan gitarnya yang sangat memukau tapi Inner Beauty dialah yg berhasil memikat semua cowok2 yg liat dia di pandangan pertama (betul atau betul hayoo??)


Buat aku tipe cewek seperti Ern itu tipe cewek yang ideal buat aku (kalo masuk forum kaskus bisa kena Bata n Predikat Maho gw...  hahaha....). Udah cantiknya natural, baik hati, mudah bergaul, permainan gitarnya skillfully, pengetahuan musiknya luas (secara, dia yg punya toko musik). Dan yang paling penting, Senyumannya itu lho yg Fantastis bgt!

Thailand Is So Beautiful Too...



Pertama kalinya aku denger kata Thailand, jujur aku illfill (negative thinking) aja. Karena kalo selama ini aku lihat dan baca tentang thailand, banyak hal yang gak beres disana, dari pemerintahannya yg sering labil dan kurang kondusif dengan sistem demokrasi yang coba mereka terapkan selama ini, ingat saja, berapa kali terjadi kudeta perdana menteri disana. Lalu adanya kebiasaan budaya yang aneh disana, seperti makan hal yang gak lazim di makan dan yang selama ini jadi bahan doaku adalah sulitnya agama Kristen untuk berkembang disana (Bayangin aja, Agama Kristen cuma berkembang dibawah 1% disana. source: Wikipedia).


Tapi hal terutama yang sering aku denger disana adalah Banyaknya Bencong cantik / Cewek KW dinegara itu. Sampe kadang aku ngeri sendiri waktu dulu pernah dengar ada kisah cowok mau operasi jadi cewek di negara itu, gara-gara dia gak bisa nerima sosok figur Ayah dihidupnya dan bagi dia menjadi cowok itu adalah hal yang buruk. Dan semua hal-hal di atas sebelumnya udah terpatri kuat di pikiranku, itulah kenapa waktu dulu aku ditunjukkan foto cewek thailand, sebisa mungkin aku hindari, ngeri soalnya kalo udah terlanjur suka ternyata belakang-belakangnya aku baru tau, ternyata dia itu Bencis bok!! (lollll.....)

Tapi semua pandangan tentang itu (sedikit) berubah ketika aku lihat film ini, dan akhirnya diikuti dengan nonton beberapa film-film thailand lainnya, seperti film Crazy Little Thing Called Love dan lainnya. Aku belajar kalo sebenarnya Kultur budaya kita dan Thailand itu tidak terlalu berbeda jauh kok, cara mereka menghormati orang tua dan yang lebih tua ternyata juga sama baiknya dengan kita, sikap mereka yang bangga dengan budaya lokal dibanding budaya asing juga bisa di contoh, lihat saja di Adegan Film Suck Seed disana terdapat penggunaan tahun yang memakai tahun china bukan tahun masehi, lalu tulisannya juga masih memakai aksara thai. Bandingkan dengan orang jawa atau bali, berapa banyak yang masih bisa menulis aksara jawa atau bali dengan baik? dan faktanya adalah perawakan orang thailand itu ternyata tidak jauh berbeda dengan orang indonesia apalagi orang jawa. Dan dari situ aku bisa mengambil kesimpulan jika atas semua hal, gak semuanya adalah negatif, karena di setiap budaya itu masih ada sisi yang positif yang bisa dipelajari dan selayaknya juga dihormati :)


© 2012 by T[RULE] OF LIFE. All visual media © by T[RULE] OF LIFE. All Rights Reserved.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film: A Silent Voice (Koe no Katachi - 聲の形)

Gereja Musik Praise and Worship Team di Dunia