Setelah di 3 Episode sebelumnya kita diberikan cerita drama yang cukup bikin baper maka tayangan kali ini adalah momentum yang tepat untuk mengistirahatkan kokoro sejenak sebelum tancap gas di 3 episode terakhir.
Good or Bad? Good, karena episode ini tentang fanservice, comedy, dan drama. Bad, karena pola ceritanya kembali mengadaptasi LLS1. Tapi kalau kamu bukan team gagal move on, sih sebetulnya gak jelek banget sih.
All Out
Seperti yang pernah aku katakan sebelumnya di episode 6 bahwa setelah misteri anak kelas tiga terpecahkan maka yang tersisa adalah jalan menuju kesuksesan mereka. Dan tampaknya itulah yang terjadi ketika mereka bersembilan telah berkumpul menjadi Absolute Nine. Seluruh gadis disini sudah menjadi otomatis akrab dan tidak lagi canggung menahan perasaan mereka, Sosok Kurosawa Dia yang semakin Freaky adalah buktinya.
Ada sebuah keuntungan memilih daerah Uchiura sebagai tempat setting Love Live! Sunshine!! Meskipun daerah ini begitu kecil dengan jumlah populasi penduduk yang sangat sedikit (cuma 200.000 orang saja) namun itu membuat sifat kampungan para gadis ini yang tidak menjadi jaim, saling peduli dan mau terbuka satu sama lain menjadi terasa nyata, berbeda dengan anak sekolahan yang di daerah Akihabara itu tuh!
Sedikit Trivia:
Apa yang kamu lakukan pada saat musim panas?
|
Chika: Pergi ke pantai
You: Menunggu Ayah pulang ke rumah.
Hanamaru: Pergi ke tempat nenek Yoshiko: Mendatangi NatsuComi / Comic Market [We have otaku in here!] |
Umi Hell Training
Ada sebuah kata petuah menarik yang berbunyi “Gajah berak, kancilpun berak besar, akhirnya mati kebebangan.” Yang artinya orang kecil jangan meniru tingkah perbuatan orang besar jika tidak mau binasa diakhirnya. Pepatah inilah yang berlaku untuk grup Aqours pada episode kali ini.
Dia dengan pengetahuan idolanya bercita-cita menerapkan pola latihan training camp milik µ’s bagi grup Aqours sayangnya Dia tidak sadar betapa amatirnya mereka, lagi-lagi untuk melakukan jadwal latihan yang bahkan grup µ’s sendiri tidak pernah melakukannya. Patut diapresiasi bahwa mereka masih sanggup menjalankannya bahkan Kanan bisa lulus menjalani pola training ini dengan mudahnya! Yak, kita butuh scene adu ketahanan Umi vs Kanan!!! (gw dukung Kanan, pastinya.)
Lagi, Dia di episode ini tidak sungkan untuk memperlihatkan sifat karakter dasarnya yang sok bossy dan tukang atur, tapi bagaimanapun masih kalah dengan Chika, strange. Sebut saja bagaimana dia merencanakan waktu pertemuan awal latihan pada jam 4 pagi, dan dia sendiri tidak hadir. Kasihan Zura! (np: OST Petualangan Sherina - Jagoan)
Hell Kitchen
Sesuatu yang besar selalu dimulai dari hal yang kecil. Lupakan karakter Dia yang sesaat mirip obaa-san di film-film dewasa, sebut saja Kakek Sugiono. Bagian menarik di episode ini adalah ketika You, Mari dan Yohane diminta memasak makanan. Di episode ini terungkap bahwa You ternyata jago meramu bahan makanan menjadi masakan yang lezat bahkan dengan bumbu aneh sekalipun. It’s really weird, funny but delicious, somehow. You should be watch! Apa? Belum pernah nonton? Hmph, Kampungan..!
Sayang sekali disini gak ada adegan cicip rasa ala lebay versi SnS (iykwim). Entah kenapa sesaat aku membayangkan ada Pak Bondan yang lewat trus bakalan ngomong “Pokok’e mak myuss..”. (i need this meme!) Well, Gak ada yang bisa mengalahkan resep bahan makanan Mari, bahkan bumbu rahasia Krabby Patty pun tidak. Tapi seandainya ada yang bisa, yah silahkan membayangkan untuk membayar harga masakan satu panci rebus besar itu yang senilai 700 juta rupiah.
Menu Masakan Kedai Aqours
|
Watanabe You:
Youkishoba
|
Mari Ohara:
SHAI NI (gak usah tanya artinya apaan)
|
Yoshiko Tsushima:
Datenshi no Namida
|
Tambahan, bayangkan seandainya adalah “normal” bagi Mari untuk sekali makan menghabiskan tarif 100.000 yen berarti dalam satu minggu dia bisa menghabiskan 2 juta yen sendiri untuk makan doang! horang khaya mah bebas! :v
Meskipun mereka adalah anak pantai yang sudah terbiasa dengan kehidupan buka-bukaan tapi entah kenapa untuk level mizugi masih menang si anak Akihabara, mungkin karena mereka lebih “berisi” dari sananya! Durasi scene mizugi disini juga cuma 5 menit saja. Umm, sampai episode ini masih belum ada adegan pemandian air panas yak?
Just Realize, betapa pelitnya keluarga Takami. Pada awalnya Chika mengundang mereka untuk tinggal di penginapan miliknya tapi pada akhirnya mereka tidur bersama di kamar Chika saja. Padahal disana adalah tempat penginapan lengkap dengan air panasnya tapi mereka mandi pake air hangat saja tidak, waktu jam makan disuruh ngurus makanannya sendiri. Well...
Most Dangerous Thing: Apa yang lebih Hot disini? Sosok Kakaknya Chika, Mito-nee, Dewi Penginapan ini yang entah kenapa dideskripsikan Chika mirip dengan Kappa. Lolololol!!
Miracle happened here! Saat aku menyangka bahwa anime ini akan menjadi SoL yang terlalu “plain” tanpa ada bumbu berarti tiba-tiba cerita ini muncul dan menjadikannya menarik. Senang mereka kembali mengangkat cerita Riko Mystery’o sebagai cerita utama mereka.
why this arc must be exist? |
Sekarang kita bandingkan kejadian ini dengan adegan LLS1, ini mirip dengan kejadian ketika Kotori menerima surat beasiswa dari luar negeri (ending eps 9 - i really hate those arc story, rethink again).
Perbedaannya adalah Chika lebih dulu bisa mengetahui tentang masalah ini sedangkan Riko sebetulnya sudah menetapkan hatinya untuk mendukung grup Aqours sepenuhnya. Tapi keputusan Chika yang ternyata ingat dengan ucapannya dahulu (eps 2) malah memilih mendukung Riko untuk ikut kompetisi musik piano yang dicintainya dan itu benar-benar sebuah plot twist tersendiri di serial ini.
G.A.Y. Overated
Tanpa dipungkiri Love Live! telah memancing perhatian banyak orang sebut saja kaum lolicon, pedhophil, fetishme, zoophilia, dan lesbianisme,
Yah, kadar gimmick Yuri di LL!SS!! ini memang lebih banyak daripada serial sebelumnya. Gak menyangka ada juga anime idol yang kadar Yurinya melebihi Locodol. Lol. Yah, mau gimana lagi konseptor Love Live! yaitu Sakurako Kimino itu juga seorang penulis kondang cerita shoujo ai, sebut saja Stawberry Panic karenanya di dunia Love Live! ini juga konsep keberadaan cowok dianggap menjadi barang langka, sehingga sudah menjadi hal yang wajar jika lebih banyak interaksi dengan sesama ceweknya. Well, untungnya ini bukan dunia World End Harem.
Hubungan Gay yang paling menonjol disini adalah hubungan Kurosawa bersaudari yang entah mengapa mengingatkanku kepada Akari dan Kakaknya di Yuru Yuri dan tentunya Chika x Riko.
^ masa depan Dia dan Ruby
Jadi apakah Love Live! Sunshine sudah menjadi anime Yuri/Shoujo Ai? Sepertinya masih enggak deh! Terlalu riskan apabila Sunrise memutuskan untuk meresmikan pasangan canon disini. Bisa saja merusak pasar dagang mereka dan menimbulkan perang waifu (lesbi mz) di fandom Loveliver. Setidaknya saya masih butuh doujinnya.
Karena itulah.... Terkutuklah subber yang menerjemahkan kata “daisuki dayo” jadi “aku menyukaimu!” pada minggu ini. Hey, it’s not fair! Kalian udah pernah menerjemahkan ini sebelumnya!!!!
Jadi melalui episode ini tampaknya sudah dipastikan bahwa di seasion ini mereka tidak akan terburu-buru menceritakan kompetisi Love Live! Apalagi sampai saat ini belum dibahas tentang acara pertunjukkan Natsu Matsuri (eps 8). Jadi, pikirkan ini:
- Keputusan Riko yang memilih mengikuti kompetisi piano pasti memancing reaksi member lainnya. Somehow, konflik yang pernah dialami anak kelas tiga kini dirasakan oleh anak kelas dua.
- Bahkan sampai detik ini belum ada tanda-tanda mereka berhasil menyelamatkan sekolahnya (yah, gabungin aja deh! Biar beda! :v)
Jadi, karena itu aku mikirnya mungkin endingnya akan jadi seperti ending Locodol. Nah, karena saya masih gak yakin jadi gak mau jelasinnya jadi kalau kalian masih gak paham dengan maksud tulisan ini coba nonton sendiri, gih! Still hope for the seasion 2.
Well, See you in the next episode!
PS: kalau punya kuota lebih coba download video live concert 3rd Idolm@ster Cinderella Girls, mumpung lagi bagus-bagusnya aksi panggung mereka.
Well, See you in the next episode!
PS: kalau punya kuota lebih coba download video live concert 3rd Idolm@ster Cinderella Girls, mumpung lagi bagus-bagusnya aksi panggung mereka.
Komentar